• Menu
  • Menu

Wisata di Dalam Kereta Akamatsu, Kyoto Tango Railway

Perjalanan dari Nishi-Maizuru ke Amanohashidate kami menemukan kereta elit Tango Akamatsu. Keretanya berhenti saat menemukan lokasi worth seeing. Transportasi sambil wisata!

Sampai saat ini, perjalanan dengan kereta antar kota kami lakukan pada malam hari. Atau kalaupun siang hari, nggak ada hal menarik yang bisa diceritakan dari numpak kereta itu sendiri. Setidaknya sampai kami menaiki jalur Kyoto Tango Railway ini.

Jalur kereta wisata ini dimulai dari Nishi-maizuru stasiun sampai Toyooka, penuh di dalam Prefektur Kyoto. Kami “menemukan” kereta ini saat perjalanan dari Tsuruga ke Amanohashidate, menuju persinggahan utama kota Tottori. Ya, perjalanan jauh ini kebetulan lewat pantai keren berisi segaris beting di teluk. Jadi kami pun singgah, turun di Amanohashidate.

Kami naik kereta ini pagi hari dari Nishi-maizuru sampai ke stasiun Amanohashidate. Ada beberapa jenis kereta sepertinya yg lewat jalur ini. Kami saat itu beruntung mendapatkan kereta Tango Akamatsu. Kereta yang sepertinya didesain untuk perjalanan sambil berwisata ria.

Kereta Akamaru, Tango Railway
Karena narsis di blog sendiri itu wajar

Kereta Tango Akamatsu cuma terdiri dari dua gerbong. Gerbong jelata, biasa aja. Dan gerbong elit berbayar. Mumpung pengen merasakan sensasi elit dan tertarik melihat interior kereta dari luar jendela, kami pun menerima tawaran si mbak-mbak pramugari untuk pindah ke gerbong wisata tersebut.

Harga gerbong elit ini nggak begitu mencekik. Hanya 310 yen saja. Di luar harga ongkos perjalaan kereta tentunya. Oh ya, karena kereta ini bukan JR jadi tidak bisa memakai tiket Seishun 18 kippu lewat jalur ini. Hiks…

Di gerbong elit, interior dalamnya kayak kafe. Bahkan literally ada kafenya disana.

Kereta ini berjalan di sepanjang pantai utara Prefektur Kyoto. Terkadang saat menyeberangi jembatan atau ketika ada pemandangan bagus sengaja ia melambat supaya penumpang bisa menikmatinya. Memang jadi nggak gegas mencapai tujuan, hanya saja sensasi wisatanya dapet banget.

Nonton pemandangan subarashi dari dalam kereta ini mengingatkan dengan
adegan film mata-mata di tivi-tivi itu

Contohnya saja foto-foto pantai yang saya potret dari dalam Akamaru berikut ini.

Dua jam kurang kami menaiki kereta ini nggak ngantuk sama sekali. Perjalanan yang sangat memuaskan. Worth it untuk dicoba lagi.

By the way, saat kami berangkat dari Amanohashidate menuju Tottori kami tidak lagi mendapat kesempatan menaiki si merah alias Tango Akamaru. Kami mendapatkan saudaranya, si biru. Tango Aomatsu. Nggak ada mode elit di si biru ini.

Tango aomatsu
Saudara tiri akamaru

Namun karena hari sudah gelap, ya sudahlah… Sudah cukup lumayan lah hari ketiga ini menikmati pemandangan dari Akamaru, melihat gosong pasir, camar, dan pagoda salju.


Liburan Tahun Baru 2015, Hokuriku~Chugoku:

Artikel ini adalah seri dari petualangan 18 kippu ambisius Hokuriku sampai Chugoku pada liburan 7 hari kami pada awal tahun 2015, tepatnya dari tanggal 28/12 sampai 4/1/2015. Daerah tujuan utama adalah kota-kota di pantai barat Jepang. Rencana perjalanan ditulis pada artikel utama.

Eksekusi perjalanan ada pada detail masing-masing situs berikut:

  1. Matsumoto Castle
  2. Kanazawa: Kastil Bersalju, Taman Kenroku, Museum Aneh, dan Stasiun Modern
  3. Gosong Amanohashidate dan Pagoda Salju
  4. Wisata di dalam Kereta Akamatsu, Kyoto Tango Railway
  5. Tottori Sand Dune, Gurun di Pinggir Laut
  6. Tottori Sand Dune Museum ala Rusia
  7. JR Imbi Line, Perjalanan Es dari Tottori ke Hiroshima
  8. Hiroshima Shukkeien Park
  9. Pemandangan Indah Pulau Miyajima
  10. Museum Tragedi, Hiroshima Atomic Museum
  11. Kota Hiroshima, Kastil, dan Taman Perdamaian

Dalam sehari kami ngesot dari Tsuruga ke Tottori. Peta di bawah menggambarkan sebagian perjalanan kami, sayangnya Google Map nggak bisa menambah “tujuan perantara berganda” kalau memakai direction dengan moda kereta. Cih… Padahal kalau pakai mobil bisa.

Terus kalau tujuan langsung di set ke Tottori, jalur kereta yang diberikan nggak sesuai yang kami lakukan. Malah lewat Kyoto-Osaka. Ngaco…

Terus kalau pakai embed, yang diembed beda lagi dengan yang baru dilihat.  Google, segitu doang kah kemampuanmu???

Tinggalkan Balasan