Artikel ini lebih banyak foto. Alasannya, ya, gak ada yg bisa diceritakan. Bukan berarti gak bagus akuariumnya. Keren. Super. WOW! Cuma namanya aja akuarium boy, ya pasti liat ikan. Mau cerita apa lagi? Tentang ikannya? Mana ingat aing nama-namanya…
Masih cerita ttg Jalan-jalan 18-Kippu ke Kansai Liburan Musim Dingin Lalu nih. Masih sampai di akhir hari kedua (dari total empat hari). Jatah hari kedua ini adalah Kobe dan Osaka, hanya saja karena terlalu lama mampir di Kobe Bay dan Shinkobe Ropeway – Nunobiki Herbgarden, dan kemudian lapar setengah mati, kami tidak sempat keliling Osaka seperti yang kami rencanakan di awal. Cerita di artikel ini melanjutkan setelah kami makan di Restoran Indonesia Bagus di Nakatsu, Osaka. Kami pergi ke Osaka Bay. Lebih spesifiknya ingin masuk Aquarium Kaiyukan, satu-satunya wisata Osaka yang buka walaupun malam hari.
Walaupun saya bilang “cerita”, artikel kali ini akan lebih banyak gambar. Alasannya, ya, nggak ada yg bisa diceritakan. Bukan berarti nggak bagus akuariumnya. Keren. Super. Pengen lagi kesana… Cuma namanya aja akuarium boy, ya pasti liat ikan. Mau cerita apa lagi? Tentang ikannya? Udah lupa lah aing nama-namanya… Fotonya pun bakal jelek nih, kan malem. Aquariumnya indoor sih, tapi gelap. Kamera saya cuma kamera hape jadi ya harap maklum.
Osaka Aquarium Kaiyukan terletak di tepi pantai Osaka. Perjalanan dari Stasiun Osaka sekitar 20 menit, transfer di Bentencho, dan turun di Stasiun Osakako (catat, ada -ko nya). Dari stasiun jalan aja sesuai petunjuk jalan sekitar 10 menit. Jika sudah melihat bianglala raksasa, berarti sudah sampai. Aquarium ini buka dari jam 10 pagi sampai 8 malam. Hanya saja, boleh masuk ke dalam 1 jam sebelum tutup. Soalnya, 1 jam keliling itu sudah sangat buru-buru. Buesar banget ini Aquarium, termasuk yg terbesar di dunia. Kami sampai di sana sekitar pukul 6 kurang.
Ongkos masuknya cenderung mahal: 2300 yen (dewasa). Bisa juga beli tiket tahunan, jadi sekali beli tiket itu bisa masuk sepuasnya selama setahun. Harganya lebih murah (lupa, 5100 yen apa ya). Walau tampak mahal, menurut kami cukup worth it untuk dikunjungi. Khususnya membawa anak-anak atau bagi kita-kita yg masih punya jiwa anak-anak.
Karena malem, situs sangat indah dihiasi warna-warni lampu iluminasi (bukan imunisasi ataupun wahyudi ya). Bianglala. Pohon. Tempat duduk. Semua kelap kelip. Di depan gerbang Aquarium Kaiyukan lebih wah lagi… Ada seperti tenda iluminasi dan banner raksasa dari susunan lampu-lampu membentuk gambar pinguin. Dan bisa ganti gambarnya! Dan ada secret illumination juga, yg bentuknya spesial cuma tampil di waktu-waktu tertentu (katanya). Jadi kalau penasaran, harus nongkrongin terus.
Kami cuma lewat dan mengagumi iluminasi itu sebentar dan langsung mencari pintu loket masuk Aquarium. Agak sepi, cuma satu loket yang buka dan antrian cuma sedikit. Udah mepet jam tutup sih ya… Iluminasi di balik pintu loket juga cukup menarik.
Masuk ke gedung Aquarium, disambut dengan ruang kosong dan loker koin. Kalau nggak mau berat bawa barang. Agak maju dikit pintu keluar ke bawah dan beberapa konter tiket dan aksesori yang tidak kami amati secara detil (mau liat ikan!). Oh ya, Osaka Aquarium Kaiyukan ini adalah aquarium indoor berlantai 8. Secara umum terdiri dari dua gedung. Gedung utama sebagai pintu masuk cuma tiga tingkat. Layoutnya cukup rumit di awal. Kami sempat nyasar dan gak tahu, ini ikannya dimana… Muter-muter tapi gak dapet juga aquariumnya dimana…
Yang jelas, begitu melewati konter oleh-oleh tadi, terdapat kolam hiu dan pari. Langsung gan! Hardcore… Jadi ini kolam terbuka, kita bisa megang-megang anak hiu dan pari yang berenang-renang di kolam. Anak-anak pun banyak yg main. Tapi jangan diremes ya… Jangan pegang buntutnya juga… Setelah selesai, jangan lupa cuci tangan juga ya adik-adik…
Di samping kolam hiu ada area pinguin. Lupa yg ini jenis apa. Yang jelas ngeliatin penguin ini rasanya agak aneh. Kayak waktu terhenti. Ya, si pinguin, hobinya, diam. Ditunggui lima menit pun nggak gerak. Cuma salah satu saja yg menghamburkan suatu cairan dari pantatnya di depan pengunjung. Nggak sopan, dasar pinguin nggak sekolah.
Di samping yg satunya lagi ada aquarium mini kayak di rumah-rumahan. Isinya ikan-ikan kecil. Macem di screensaver itu, atau feeding frenzy. Bedanya ini realistik banget! Ya iyalah, ikan beneran.
Di balik rumah pinguin ada sarang singa laut (atau anjing laut? nggak yakin saya). Susah difoto itu orang hewan, cepet banget… Ada juga area yang didedikasikan untuk informasi mengenai pelestarian laut. Isinya banner dan poster besar ttg info lingkungan, termasuk perairan Indonesia kalau tak salah.
Setelah muter-muter gak jelas, akhirnya kami nemu jalur menuju akuarium utama… Pintu masuknya adalah terowongan yang seluruh dindingnya kaca akuarium. Isinya hiu-hiu gitu…
Terowongan menuju akuarium utama Pelestariuan alam Mulut dino? Peta dunia, layar sentuh anjing laut berenang-renang
Setelah melewati terowongan tadi, kami menjumpai sebuah eksalator super tinggi. Yang paling tinggi yang pernah saya lihat kayaknya. Kami berada di lantai dua. Dan ini eksalator kayaknya langsung membawa kami ke lantai delapan. Berdiri di eksalator ini bisa nonton dua atau tiga video Hetalia deh.
Di atas, tiba-tiba, hutan tropis menyambut kami. Wew… Di lantai atas gedung ada hutan tropis? Lengkap sama air terjunnya… Mantab sekali… Sayang, gelap, hape tak mampu membawa pulang kewahan lokasi ini. Harus didatengi sendiri kawan.
Konsep Aquarium ini adalah, pengunjung turun dari lantai 8 menuju lantai bawah di jalan spiral yang sisi-sisinya adalah akuarium. Di tengah gedung ada akuarium raksasa yang besarnya dari atas hingga bawah. Dengan demikian, kita bisa melihat kehidupan laut dari berbagai sudut kedalaman serta variasi hewan dari setiap kedalaman laut tersebut.
Panjang rute kayaknya ada lebih dari 1 km. Tertulis di lantai, kita sedang ada di posisi meter berapa. Sampai disinilah cerita saya, karena setelah ini hanyalah wah dan wah saja yang kami rasakan. Seperti anak kecil, kegirangan…
Setelah ini saya melihat ikan besar dan kecil (ada yang segede kamar tidur juga kayaknya… Cumi. Kadal. Berang-berang. Kepiting. Ubur-ubur. Ubur-ubur lagi. Laba-laba laut dan hewan-hewan laut aneh lainnya.
Melihat ikan-ikan besar gini. Dan melihat anak-anak yg dibawa orang tuanya… Wow, taberareruka kore? Ini bisa dimakan nggak ya… Kata seorang bapak ke anaknya… Seru banget kayaknya bawa anak kesini.
Dan saya baru tahu kalau ubur-ubur itu buaanyyaak jenisnya. Ada yang merah kayak mawar. Ada yang guede. Banyak yang kecil. Ada yang seupil. Bentuknya juga keren-keren…
Kacanya tebel gan! Yang ini merah kaya mawar Atap berbentuk es ketika masuk ke daerah kutub selatan Tumbuhan laut yg bukan Plantae
Setelah diburu-buru keluar karena mepet jam tutup, kami turun dengan sedikit mempercepat langkah dan akhirnya sampai di lantai bawah daerah showroom ubur-ubur tadi. Keluar tiba-tiba muncullah kami di samping sarang si anjing laut dan mulut dino yg pertama kami lihat tadi. Jam delapan lewat kami keluar gedung dan meraskan kepuasan yg luar biasa (padahal diburu sama satpam supaya cepet keluar).
Bianglala-lalaan Lagi
Keluar, dan masih siang, rasanya sayang untuk pulang. Di depan, lala berdiri dengan anggun menyihir pengunjung dg kecantikan lampunya. Patut dicatat bahwa tadi siang di Kobe kami sudah naik Bianglala. Teman saya Sidik sih pertama kali naik ya hari ini, nggak ada pasar malam kayaknya di Gombong. Ngeliat Bianglala di samping Aquarium Osaka ini, jadi pengen lagi. Lebih gede soalnya! Pemegang rekor bianglala tertinggi di dunia tahun 1997-1999. Tingginya 112,5 Aquarium. Tempozan Ferris Wheel namanya.
Lebih tinggi dan lebih murah dibanding yang di Kobe, berhasil menarik kami ke atas lagi. Di Kobe harganya 800 yen, disini 700 yen. Nggak tahu kok lebih murah. Ya udah, naek deh.
Saat naik kami ditawari, mau kursi biasa atau kapel. Wow, seru banget gak tuh… Kalau kapel, keretanya dihiasi dengan lope-lope. Kawaiii… Jyane! Yang biasa, onegaishimasu.
Sama seperti tadi, yang ini kamu cuma naik dan sedikit memfoto. Malem. Nggak punya DSLR. Harap maklum. Cuma, pemandangan dari atas tetap wah… Diiiringi penjelasan layaknya sedang study tour oleh speaker di dalam kereta (bahasa Jepang, nggak ngerti), kami dipapar oleh bangunan-bangunan menarik di Osaka.
Setelah itu kami pun kembali ke stasiun Shin-Osaka. Sudah jam 9, dan kami belum check in di hotel kami yang kedua.
SELANJUTNYA: Hari ketiga kami berjalan seharian di Kota Budaya Nara dan hari keempat kami ke Kyoto: Fushimi Inari dan Kiyomizudera.
Liburan Musim Dingin: Kansai
Artikel ini adalah bagian dari seri perjalanan kami saat musim dingin ke daerah Kansai, menggunakan tiket 18 kippu di Jepang. Berikut adalah keseluruhan perjalan tersebut.
- Kyoto: Arashiyama di Musim Dingin
- Kobe: Harborland, Bianglala, dan Museum Kapal
- Kobe: Shin-Kobe Ropeway dan Nunobiki Herb Garden
- Osaka: Makan Malam ala Xinjiang di Muqam dan Tabehoudai Bagus Resto
- Pusat Perbelanjaan Namba ~ Ternyata Jepang Bisa Kotor Juga
- Osaka Aquarium Kaiyukan dan Lagi-lagi Bianglala-la
- Tiga Penginapan Berbeda saat Liburan Musim Dingin: Kansai
- Enam Jam Berjalan Kaki Keliling Nara
- Kyoto: Fushimi Inari Taisha di Tahun Baru
- Kyoto: Kiyomizu Temple, Kuil Tanpa Paku Pun Sebatang
Assalamu’alaykum.. bingung mau basa-basi apa tapi saya seneng baca blog kaka dan subscribe vie gmail walapun baru post-an yang ini. impian dari kecil bisa ke jepang ^^ semangat kaka!
Waalaikumsalam, terima kasih sudah baca dan follow blog ini. Walaupun isinya agak gak jelas hehe…
Semangat juga ia andiny kejar impianmu…