Saat kami sampai di Hiroshima pada Jalan-jalan Tahun Baru 2015 silam, taman Shukkeien adalah situs pertama yang kami kunjungi, dan boi, tidak mengecewakan.
Satu yang kami sadari saat diberi kesempatan untuk tinggal di Jepang adalah banyaknya taman disini. Kemudian, tidak hanya kuantitas, kualitasnya juga tinggi, contohnya Shirotori Teien, Nagoya yang saya ulas dua tahun lalu saat saya baru sampai di Jepang. Tentu saja, saat kami sampai di Hiroshima pada Jalan-jalan Tahun Baru 2015 silam, taman adalah salah satu inceran utama. Shukkeien Park adalah situs pertama yang kami kunjungi, dan boi, tidak mengecewakan.
Melanjutkan perjalanan dari Tottori, kami sampai di kota Hirosima di hari kelima tepat pada tahun baru 2015. Kami menghabiskan hari pertama tahun itu sebagian besar di perjalanan panjang ber-es di Jalur Imbi. Namun, berkat perjuangan untuk bangun pagi demi berangkat pagi-pagi, kami bisa sampai di Hiroshima hampir pukul 3.
Hiroshima cukup spesial menempati jadwal perjalanan kami ini. Karena cukup jauh dari “rumah” dan sangat terkenal dari rumah, kami memposisikan slot tiga hari di jadwal. Setengah hari di hari kelima, full di hari keenam, dan setengah hari di hari terakhir sampai kira-kira mepet waktu kereta JR bisa sampai ke Toyohashi di hari itu juga.
Nah, hari pertama di Hiroshima waktu sudah agak sore. Namun, lumayan juga untuk sanpo ngelihat-lihat ini kota bijimana. Kami pun jalan kaki di sekitar hotel. Kebetulan lah kami menemukan taman Shukkeien ini. Sampai di gerbang depan jam 4 dan tutup jam 5, lumayan lah.
Penjelasan lebih lengkap tentang Shukkeien Park ini bisa dilihat di situs Japan Guide. Sebenarnya tidak banyak yang bisa diceritakan disini. Namanya juga taman… Dia buat dinikmati, buat jalan tenang, melihat alam nan damai, permai… Bukan buat diceritakan ulang.
Lebih cepat kayaknya kalau menunjukkan gambar (inti dari artikel ini). Atau ya kunjungi sendiri biar lebih terasa.
Yang jelas taman ini punya banyak fitur yang dimiliki taman-taman ala Jepang:
Kolam, jembatan, danau, ikan koi, dan jembatan merah.
Tea house, pepohonan, vapiliun, pohon bersarung, dan bonsai.
Dan tentu saja kembang.
Meskipun bukan kali pertama kami melihat taman wah seperti ini, Taman Kenrokuen di Kanazawa juga tidak kalah wah-nya, kami pun menghabiskan waktu seperti seteguk air saja. Tidak terasa jam 5 pun tiba. Tidak puas rasanya kami ingin berleyeh-leyeh dan berfoto ria di taman ini. Terpaksa kami mengitari separuh taman buru-buru, kejar-kejaran dengan satpam, sambil mendengarkan musik memanggil pulang dari speaker taman.
Padahal kan taman ya gitu. Komponennya sama aja. Gitu-gitu doang. Air, bukit, kembang, dan pohon kali. Simpel kan… Namun, jalan ke taman di Jepang ini menurut kami jauh lebih menyenangkan dibanding jalan melihat tempel atau kastil, yang ya lebih gitu-gitu doang. Menariknya, tempat bersejarah Jepang itu biasanya nemplok ke taman juga!
Membuat kami bertanya-tanya setiap kali kami mendatangi taman di Jepang, baik yang berbayar ataupun yang gratis, kok nggak ada ya yang beginian di Indonesia.
Liburan Tahun Baru 2015, Hokuriku~Chugoku:
Artikel ini adalah seri dari petualangan 18 kippu ambisius Hokuriku sampai Chugoku pada liburan 7 hari kami pada awal tahun 2015. Daerah tujuan utama adalah kota-kota di pantai barat Jepang. Perjalanan di JR Imbi Line ini tepat pada saat tahun baru 2015.
Rencana perjalanan secara umum ditulis pada artikel utama. Baca juga eksekusi perjalanan ada pada detail masing-masing situs berikut:
- Matsumoto Castle
- Kanazawa: Kastil Bersalju, Taman Kenroku, Museum Aneh, dan Stasiun Modern
- Gosong Amanohashidate dan Pagoda Salju
- Wisata di dalam Kereta Akamatsu, Kyoto Tango Railway
- Tottori Sand Dune, Gurun di Pinggir Laut
- Tottori Sand Dune Museum ala Rusia
- JR Imbi Line, Perjalanan Es dari Tottori ke Hiroshima
- Hiroshima Shukkeien Park
- Pemandangan Indah Pulau Miyajima
- Museum Tragedi, Hiroshima Atomic Museum
- Kota Hiroshima, Kastil, dan Taman Perdamaian
Tinggalkan Balasan